276°
Posted 20 hours ago

Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources

£9.495£18.99Clearance
ZTS2023's avatar
Shared by
ZTS2023
Joined in 2023
82
63

About this deal

a b Eaton, Gai (26 May 2005). "Martin Lings". The Guardian. ISSN 0261-3077 . Retrieved 1 April 2016. adalah tuan rumah bagi segenap peziarah ka’bah yang hadir di Makkah tiap tahunnya. Kekuasaan tersebut dilandasi oleh peristiwa sejarah bahwa Abdul Muthalib lah yang menemukan sumber air zam-zam pada masa mudanya. Kita barangkali bertanya, apa yang dimaksud dengan kenyataan bahwa Abdul Muthalib menemukan sumur zam-zam? Bukankah sumur tersebut adalah mata air yang keluar dari hentakan kaki bayi Isma’il a.s.? Buku ini menjelaskan secara gamblang tentang perpindahan kekuasaan dari klan satu ke klan yang lain terkait dengan “copy right” sumur zam-zam tersebut. Dengan detail pula bercerita tentang satu klan yang kemudian menyembunyikannya dengan menimbunnya hingga hilang selama beberapa generasi dan ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib. Siapakah yang menyembunyikan dan apa motif di baliknya? Jawabannya dapat kita temukan dalam buku ini. Buku ini juga memiliki kekhususan dalam hal penyebutan detail nama orang yang masuk dalam ruang sejarah Muhammad. Keterkaitan antara nama-nama penting yang telah kita kenal dalam sejarah islam secara klan disampaikan secara detail dalam buku ini. Misalnya bagaimana hubungan kekerabatan klan antara Muhammad dengan putra angkatnya Zaid bin Haritsah yang sebelumnya merupakan budak keluarga Khadijah. Buku ini juga memuat bagan silsilah para pendiri Klan keturunan Fihr yang kemudian dikenal sebagai Quraisy, asal nama dari sebuah suku besar yang mendiami lembah Bakkah (Makkah). Detail inilah yang nantinya akan membawa kita dalam membangun gambaran utuh mengenai kehidupan Rasulullah teladan umat manusia. Otentitisitas karya ini juga dapat dirasakan melalui penukilan langsung dari berbagai karya klasik terkait dengan ucapan lisan setiap tokohnya. Demikian juga ucapan yang disampaikan oleh lisan Muhammad, maka dalam rangkaian narasi yang disampaikan Lings dalam buku ini dapat ditemukan mutiara-mutiara hadits yang diambil langsung dari kitab aslinya, mulai dari Shahih Bukhari dan Muslim, Sunan Tirmidzi, Ibnu Hanbal, Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Sebagaimana yang dituliskan Lings terkait dengan ungkapan Rasulullah di tengah perang Badar, Bergembiralah Abu Bakr! Pertolongan Allah pasti datang kepada kita. Jibril telah hadir, tangannya memegang tali kendali kuda yang ia tunggangi, dan ia akan berperang bersama kita.” Ungkapan tersebut dinukil langsung oleh Lings dari Kitab Shahih Bukhari Bab ke 64, hadits ke-10. Hal lain yang istimewa dari buku ini menurut saya adalah bagaimana Lings menuturkan asbabun nuzul dari ayat-ayat tertentu yang relevan dengan kejadian pada masa Rasulullah. Pola yang demikian menjadi satu nilai tambah bagi pembaca dalam memahami bagaimana konteks sejarah yang menyelimuti suatu ayat sehingga kemudian ia diturunkan. Sehingga tafsir yang dimunculkan terkait dengan ayat tersebut tidak kemudian tercerabut dari konteksnya. Bagi generasi sekarang, boleh jadi ayat-ayat yang dihafal atau diketahuinya tidak dilengkapi dengan pemahaman yang matang tentang bagaimana latar belakang historis turunnya ayat tersebut. Contoh yang dijelaskan oleh Lings dalam buku ini misalnya ayat tentang pengetahuan, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah dituliskan” (Q.S. 31: 27). Turunnya ayat tersebut diceritakan terkait dengan pertanyaan kaum Yahudi mengenai pengetahuan di tengah kegalauan mereka akan keyakinan bahwa Taurat yang diwariskan kepada mereka telah memuat seluruh pengetahuan yang ada. Hal ini setelah The Eleventh Hour: the Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy (2002), Archetype, ISBN 1-901383-01-6

Buletin Al-Islamiyah Media Kajian dan Dakwah Universitas Islam Indonesia http://alislamiyah.uii.ac.id Lings might have been content to remain in Egypt for the rest of his life, but political events intervened. Abdul Nasser's nationalist revolution was preceded by savage anti-British riots, in which three of Lings's colleagues were killed, and the British university staff were dismissed without recompense.Lings is at his weakest in one of his final chapters entitled “The Degrees” (LXXXI), which is replete with incautious interpretations or misreporting of Quran and Hadith. Inherent in the reality of degrees and levels in the Religion is the notion of the elite of humankind, the Believers, and the elite of the Believers, the Friends of God. However, Lings turns this notion into a skewed elitism which characterizes the massive majority of people as blind (LXXXI, 329, 3): “Degrees of superiority are also implied by the Revelation in its mention of the heart. In speaking of the majority, it says: Not blind are the eyes, but blind are the hearts within the breasts.” The commentaries are clear that it is not “the majority” at all who are meant but the disbelievers in general, and the disbelievers of Mecca at the time of the Prophet in particular.

Lings was born in Burnage, Manchester, in 1909 to a Protestant family. [2] The young Lings gained an introduction to travelling at a young age, spending significant time in the United States because of his father's employment. Lings attended Clifton College [3] and went on to Magdalen College, Oxford, where he gained a BA in English Language and Literature. At Magdalen, he was a student and then a close friend of C. S. Lewis. After graduating from Oxford Lings went to Vytautas Magnus University, in Lithuania, where he taught Anglo-Saxon and Middle English. [2] Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources ( Islamic Texts Society, 1983) ISBN 978-0-946621-33-0 (World-UK edn) / ISBN 978-1-59477-153-8 (US edn)Martin Lings’ biography of Muhammad is an internationally acclaimed, comprehensive, and authoritative account of the life of the prophet. Based on the sira, the eighth- and ninth-century Arabic biographies that recount numerous events in the prophet’s life, it contains original English translations of many important passages that reveal the words of men and women who heard Muhammad speak and witnessed the events of his life. Bal Huwa yaquutu baina al ahjari Dene Kanjeng Nabi iku koyo inten, campur karo watu, watu dudu inten Kanjeng Nabi itu laksana intan diantara bebatuan Hernandez, Aaminah (14 July 2005). "Best Biographies of the Prophet Muhammad". OnIslam . Retrieved 1 July 2013. mereka bertanya kepada Rasulullah mengenai tiga hal, pemuda yang melarikan diri ke gua (Ashhabul Kahfi), pemimpin pasukan yang menguasai Timur dan Barat (Dzulqarnain), dan soal ruh. Maka, di tengah kesenjangan generasi masa kini akan keteladanan Rasulnya, buku ini dapat menjadi oase yang menyejukkan sekaligus pohon ilmu yang buahnya siap kita petik setiap saat. Lings menghadirkan sosok Muhammad di depan kita secara otentik. Wa Allahu a’lam.[] Susilo Wibisono, S.Psi., M.Si His contribution to Shakespeare scholarship was to point out the deeper esoteric meanings found in Shakespeare's plays, and the spirituality of Shakespeare himself. More recent editions of Lings's books on Shakespeare include a foreword by Charles, Prince of Wales. [11] Just before his death he gave an interview on this topic, which was posthumously made into the film Shakespeare's Spirituality: A Perspective. An Interview With Dr. Martin Lings. [12] Books [ edit ]

Asda Great Deal

Free UK shipping. 15 day free returns.
Community Updates
*So you can easily identify outgoing links on our site, we've marked them with an "*" symbol. Links on our site are monetised, but this never affects which deals get posted. Find more info in our FAQs and About Us page.
New Comment